INVESTASI EMAS: KOIN DINAR, EMAS LANTAKAN/LM ATAU PERHIASAN?

Ketiga-tiganya tentu memiliki kesamaan karena bahannya memang sama, emas. Kesamaan tersebut terletak pada keunggulan investasi tiga bentuk emas ini yaitu semuanya memiliki nilai nyata (tangible), senilai benda fisiknya (intrinsic) dan dan nilai yang melekat/bawaan pada benda itu (innate). Ketiga keunggulan nilai ini tidak dimiliki oleh investasi bentuk lain seperti saham, surat berharga dan uang kertas.
Default value (nilai asal) dari investasi emas tinggi – kalau tidak ada campur tangan berbagai pihak dengan kepentingannya sendiri-sendiri otomatis nilai emas akan kembali ke nilai yang sesungguhnya – yang memang tinggi.
         Sebaliknya  default value (nilai) uang kertas, saham, surat berharga mendekati nol, karena kalau ada kegagalan dari pihak yang mengeluarkannya untuk menunaikan kewajibannya, uang kertas, saham dan surat berharga menjadi hanya senilai kayu bakar.
         Nah sekarang sama-sama investasi emas, mana yang kita pilih? Koin Emas, Emas Lantakan/LM atau Perhiasan? Disini saya berikan perbandingannya saja yang semoga objektif sehingga pembaca bisa memilih sendiri - Agar keputusan Anda tidak terpengaruh oleh pendapat saya – karena kalau pendapat saya tentu ke Dinar karena inilah yang saya masyarakatkan.

Kelebihan Dinar :
1. Memiliki sifat unit account; mudah dijumlahkan dan dibagi. Kalau kita punya 20 Dinar – hari ini mau kita pakai 1 Dinar (2 jutaan rupiah) maka tinggal dilepas yang 1 Dinar dan di simpan yang 19 Dinar.
2. Sangat liquid untuk diperjual belikan karena kemudahan dibagi dan dijumlahkan di atas.
3. Memiliki nilai da’wah tinggi karena sosialisasi Dinar akan mendorong sosialisasi syariat Islam itu sendiri. Nishab Zakat misalnya ditentukan dengan Dinar atau Dirham - umat akan sulit menghitung zakat dengan benar apabila tidak mengetahui Dinar dan Dirham ini.
4. Nilai Jual kembali tinggi, mengikuti perkembangan harga emas internasional; hanya dengan dikurangkan biaya administrasi dan penjualan sekitar 4% dari harga pasar. Jadi kalau sepanjang 10 tahun tetakhir Dinar mengalami kenaikan 347 %, maka setelah dipotong biaya 4 % tersebut hasil investasi kita masih sekitar 343%.
5. Mudah diperjual belikan sesama pengguna karena tidak ada kendala model dan ukuran.

Kelemahan Dinar :
1. Di Indonesia masih dianggap perhiasan, penjual terkena PPN 10% (Sesuai KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83/KMK.03/2002 bisa diperhitungkan secara netto antara pajak keluaran dan pajak masukan toko emas maka yang harus dibayar ‘toko emas’ penjual Dinar adalah 2%). Namun ini sudah masuk dalam harga jual dan harga beli yang selisihnya 4%.
2. Ongkos cetak masih relatif tinggi yaitu berkisar antara 3% - 5 % dari nilai barang tergantung dari jumlah pesanan

Kelebihan Emas Lantakan/LM :
1. Tidak terkena PPN.
2. Apabila yang kita beli dalam unit 1 kiloan – tidak terkena biaya cetak.
3. Nilai jual kembali tinggi.
4. Untuk disimpan langsung dalam jumlah besar (250 g ke atas) dan digunakan nya dalam jumlah besar cocok karena selisih jual-belinya bisa kurang dari 4%.

Kelemahan Emas Lantakan/LM:
1. Tidak fleksibel; kalau kita simpan LM 100 g, kemudian kita butuhkan 5 gram (2jutaan rupiah) untuk keperluan tunai – tidak mudah untuk dipotong. Artinya harus dijual dahulu yang 100 g, digunakan sebagian tunai – sebagian dibelikan lagi dalam unit yang lebih kecil – maka akan ada kehilangan biaya penjualan/adiminstrasi yang beberapa kali.
2. Kalau yang kita simpan unit kecil seperti unit 1 gram, 5 gram, 10 gram maka biaya cetaknya akan cukup tinggi.
3. Tidak mudah diperjual belikan sesama pengguna karena adanya kendala ukuran. Pengguna yang butuh 100 gram, dia tidak akan tertarik membeli dari pengguna lain yang mempunyai kumpulan 10 gram-an. Pengguna yang akan menjual 100 gram tidak bisa menjual ke dua orang yang masing-masing butuh 50 gram dst.
4. Harga jual per gram nya semakin ringan semakin mahal karena ongkos cetak per gramnya makin mahal sementara harga belinya sama. Sehingga selisih jual dan belinya makin ringan makin banyak, bisa lebih dari 8%.

Kelebihan Emas Perhiasan :
Selain untuk investasi, dapat digunakan untuk keperluan lain yakni dipakai sebagai perhiasan.

Kelemahan Perhiasan :
1. Biaya produksi tinggi
2. Terkena PPN
3. Tidak mudah diperjual belikan sesama pengguna karena kendala model dan ukuran.
4. Selisih harga jual dan beli sangat besar bisa diatas 12%.

Dari perbandingan-perbandingan tersebut, kita bisa memilih sendiri bentuk investasi emas yang mana yang paling tepat untuk kita. Wallahu A'lam.

Diedit dari tulisam Muhaimin Iqbal Sabtu, 22 November 2008 09:02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar