Wanita Produktif

Wanita Produktif
KATEGORI : ENTREPRENEURSHIP
Published on Wednesday, 29 July 2015 15:28
Oleh : Muhaimin Iqbal
Sebelum Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam wafat, istri-istri beliau bertanya siapa yang akan lebih dahulu menyusul beliau. Beliau menjawab : “Dia yang paling panjang tangannya”, mereka kemudian  saling mengukur tangannya dengan kayu. Ternyata yang menyusul beliau paling dahulu adalah Zainab binti Jahsy – padahal bukan dia ini yang secara fisik paling panjang tangannya. Para istri nabi-pun kemudian menyadari bahwa yang dimaksud nabi adalah yang paling banyak sedekahnya. Kok bisa di antara istri-istri yang diberi nafkah secara adil oleh nabi, salah satunya bisa bersedekah jauh lebih banyak ? inilah cerita tentang wanita produktif yang layak dan bisa ditiru wanita-wanita jaman ini sekalipun.


Bahwasanya diantara istri nabi-pun ada yang bekerja keras – bukan untuk hidup berwewah-mewah – tetapi untuk bisa banyak-banyak bersedekah, inilah yang bisa ditiru banyak wanita sekarang. Apa sebenarnya pekerjaan Zainab hingga dia bisa menjadi istri yang ‘paling panjang – tangannya’ tersebut ?

Saya baru menyadari tingginya penghasilan Zainab sehingga bisa banyak-banyak sedekah setelah beberapa pekan ini berusaha kembali menghadirkan Qirbah ketengah umat. Lantas apa hubungannya ? dalam sejumlah riwayat diceritakan pekerjaan Zainab salah satunya terkait dengan kerajinan kulit, dia bisa menyamak kulit dan membuat/menjahit baju atau peralatan dari kulit.

Prinsip dasar hubungan antara pekerjaan dan penghasilan adalah – bila pekerjaan Anda menghasilkan karya bernilai tinggi – maka umumnya pekerjaan tersebut akan bisa memberikan penghasilan yang tinggi pula. Misalnya Anda menjahit baju yang dijual Rp 60,000/baju , tentu Anda akan memiliki penghasilan yang berbeda dengan designer pakaian yang menjual Rp 6,000,000 per baju-nya.

Produk berbasis kulit dari dahulu hingga sekarang adalah produk-produk yang bernilai tinggi, umumnya bisa digunakan seumur hidup – sehingga orang rela membayarnya dengan harga yang mahal. Maka pilihan Zainab menekuni pekerjaan yang terkait dengan kulit sangat bisa dipahami, bahwa dengan waktu yang tidak banyak-pun bisa memberikan banyak penghasilan – yang dengannya kemudian dia bisa banyak-banyak bersedekah.

Pekerjaan yang terkait dengan penanganan kulit seperti yang dilakukan oleh Zainab tersebut kini terbuka sangat lebar bagi wanita-wanita negeri ini, seiring dengan rencana kita untuk menghadirkan kembali Qirbah ketengah umat. Dan pekerjaan ini bisa dilakukan wanita – bahkan kemungkinan akan lebih baik – karena ketelitian dan kerapiannya, dan berpotensi memberikan penghasilan yang memadai.

Bayangkan Zainab bisa menyamak kulit di jaman itu, pastinya teknologinya sederhana dan bahan-bahan yang dipakai-pun yang mudah didapat saat itu. Kalau saja ada wanita-wanita kita sekarang mau belajar penyamakan kulit secara alami, harusnya lebih mudah untuk bisa dilakukan dengan teknologi dan akses bahan di jaman ini.

Ada margin besar dari kulit sapi segar dari hewan yang baru dipotong sampai dia selesai disamak secara nabati yang harganya visa sama dengan harga seekor anak sapi sendiri.  Siapa yang bisa mengolah dan mengelolanya secara efektif, ini akan menjadi peluang yang menarik.

Kalau toh menyamak kulit meskipun sudah dilakukan Zainab 1400 tahun lalu masih dipandang terlalu berat bagi sebagian wanita jaman ini, bagaimana kalau menjahit kulitnya saja ? Inipun masih bisa memberikan potensi penghasilan tinggi bagi para wanita kini.

Qirbah yang insyaAllah akan kami hadirkan produknya dalam waktu dekat, range produksinya akan terdiri dari kelas C (Clasic), G (Gold) dan P (Platinum atau Premium). Yang klasik adalah yang produksi massal, dijahit dengan mesin – yang ini sudah ada team kami yang siap memproduksinya. Harganya masih dihitung tetapi tidak akan jauh berbeda dengan kalau Anda membeli sepatu atau tas kulit sekarang – di kisaran harga beberapa ratus ribu Rupiah.

Yang versi G dan P adalah produk kerajinan tangan yang bernilai tinggi, nilainya bisa dalam kisaran satu sampai beberapa Dinar. Tentu komponen termahal adalah untuk membeli bahan baku kulit dengan kwalitas terbaiknya, tetapi bagi para perajin yang bisa atau mau belajar untuk menjahit kulit dengan standar kwalitas yang tinggi – maka masih cukup ruang untuk diberikan juga penghasilan yang baik atas ketrampilannya menjahit kulit secara presisi tersebut.

Inilah satu kebaikan yang berbuah kebaikan berikutnya. Awalnya kami hanya ingin menghadirkan Qirbah untuk umat jaman ini, dalam perjalanannya ternyata begitu banyak kesempatan kerja baru terbuka –utamanya untuk para wanita yang ingin lebih produktif seperti yang dilakukan oleh salah satu istri Nabi tersebut di atas.

Industri kulit ini adalah industri yang tidak pernah pudar sepanjang jaman, bahkan Al-Qur’an-pun mengindikasikan penggunaan kulit yang lebih luas dari sekarang – seperti untuk rumah dlsb. Bersamaan dengan manusia semakin maju, semakin makmur – mereka juga makan daging semakin banyak. Ketika manusia makan daging semakin banyak, otomatis produksi kulit juga semakin banyak – maka disinilah peluang yang luas terbuka – terkait dengan ketrampilan yang sekilas nampak kuno tetapi sangat menjanjikan ini. InsyaAllah.

'Rupiah Melemah, Bank dalam Kondisi Koma'

'Rupiah Melemah, Bank dalam Kondisi Koma'
12 Agustus 2015 19:50 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah melemah semakin tajam pada Rabu (12/8) di kisaran Rp 13.800 per dolar AS. Pelemahan rupiah dinilai dampak dari kebijakan pemerintah Cina yang melemahkan mata uang yuan.

Analis pasar uang dari LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo mengatakan, dengan depresiasi rupiah saat ini bank dalam kondisi koma. "Bank sudah lampu merah karena kemampuan bank Rp 13.500 itu dalam kondisi koma itu," ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (12/8).

Lucky menjelaskan, dampak negatif dari pelemahan rupiah cukup besar. Sebab, rupiah telah melampaui batas psikologisnya sebesar Rp 13.500 per dolar AS. Dan itu merupakan sinyal pelemahan rupiah lebih lanjut untuk menuju level Rp 13.850 per dolar AS.

Lucky menilai, kondisi ini harus diantisipiasi khususnya sektor perbankan karera mayoritas dengan pelemahan rupiah membuat dolar mendominasi. "Dengan adanya dominasi ini membuat turunnya likuiditas perbankan karena rupiah jarang diapresiasi dan lebih minim beredar," imbuhnya.

Dengan situasi seperti ini, lanjutnya, dikhawatirkan rasio kredit macet (NPL) semakin tinggi sehingga bahayakan kinerja bank. Sebab, banyak orang yang mengambil kredit tapi tidak punya kemampuan untuk membayar sesuai jatuh tempo.

Menurutnya, dampak pelemahan rupiah terhadap industri perbankan dapat dilihat ketika laporan kuartal berikutnya dimana kinerja kuartal kedua tahun ini tidak cukup baik. Mengingat suku bunga cukup tinggi dan angka inflasi tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Dia memprediksi pelemahan rupiah masih akan terjadi sampai September saat the Fed menaikkan suku bunga. Lucky memperkirakan pelemahan rupiah level tertinggi sampai September akan berada di angka Rp 14.100 per dolar AS.

Lucky berharap peran Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga secara bertahap. Kemudian pemerintah juga diminta menahan laju inflasi. Karena tingginya inflasi akan menurunkan tingkat daya beli masyarakat. "Bank Indonesia harus mendorong dan memberikan stimulus terhadap rupiah itu sendiri," pungkasnya.

Sementara itu, Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto mengatakan, kondisi NPL perbankan tercatat masih 2,5 persen (gross) dan NPL net 1,25 persen. Hal itu menunjukkan bank masih cukup permodalannya. Apalagi dari sisi rasio kecukupan modal (CAR) tercatat 20,5 persen.

Dia membenarkan perbankan mengalami penurunan dari sisi bisnis perkreditan. Pertumbuhan kredit semakin melambat menjadi 10,2 persen, dan terdapat sedikit meningkat NPL. Namun, dia menilai peningkatan NPL wajar. Sebab, di negara manapun kalau pada saat pertumbuhan melambat pasti NPL mengalami peningkatan.

"Karena pembaginya semakin kecil. Sebenarnya kalau dari sisi stabilitasi sistem keuangan kita enggak terlalu worry," kata Erwin kepada media.

Sesuai dengan revisi Rencana Bisnis Bank pada pertengahan 2015, pertumbuhan kredit diproyeksikan di kisaran 11-13 persen dari proyeksi awal 15-17 persen.

Sementara itu, Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan, efek negatif jangka pendek pelemahan rupiah akan memukul pengusaha yang punya pinjaman valas. Dimana pinjaman valuta asingnya tidak di-hedging dan outputnya dipasarkan di dalam negeri.

"Maka, bank-bank harus mencermati debitur-debiturnya yang punya utang valas untuk lebih hati-hati, upayakan pinjamannya di-hedging, dan upayakan di konversi ke rupiah saja," jelasnya melalui pesan singkat kepada Republika.

Dia meminta bank-bank lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit valuta asing. Bank-bank juga harus lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit ke pengusaha yang banyak komponen impornya tapi penjualannya di dalam negeri.

Red: Djibril Muhammad
Rep: Binti Sholikah

China Bikin Geger Dunia, Investor "Lari" ke Emas

Selasa, 11 Agustus 2015
Wahyu Daniel detikFinance
London - Harga emas tiba-tiba naik dari keterpurukannya. Kebijakan Bank Sentral China, yaitu People's Bank of China (POBC) yang sengaja melemahkan mata uang yuan terhadap dolar AS, membuat investor mengalihkan uang ke emas.

Pada hari ini, harga emas naik lebih dari 1%, bersamaan dengan penguatan dolar AS dan turunnya bursa saham Eropa.

Kebijakan China ini membuat bursa saham dan mata uang di regional Asia berguguran. Apalagi, nilai yuan diturunkan hingga hampir 2%, atau penurunan harian tertinggi sejak 1994.

Harga spot emas naik dari awalnya US$ 1.093,25 per ounce, dan sempat menyentuh titik tertinggi dalam 3 pekan ke US$ 1.119 per ounce, sebelum akhirnya berada di US$ 1.108,9 per ounce.

"Emas menjadi menguntungkan di tengah ketakutan yang terjadi karena perang mata uang tersebut," kata Analis dari Macquarie, Matthew Turner, dilansir Reuters, Selasa (11/8/2015).

"Momen terbaik emas tahun ini adalah saat kita melihat apsar forex turun, banyak bank sentral yang memangkas suku bunga dan mengintervensi mata uangnya. Ini membuat emas naik," kata Turner.

Di AS, harga kontrak emas untuk pengiriman Desember naik 0,4% menjadi US$ 1.109 per ounce.

Tapi, para analis tidak berharap pelemahan yuan bakal mendorong kenaikan harga emas dalam jangka menengah dan panjang.
(dnl/hen)