Harga Emas Tergelincir, Dipicu Data Pekerjaan AS

By Zulfi Suhendra on 07 Nov 2015 at 08:15 WIB

Liputan6.com, New York - Harga emas dunia jatuh dan mengalami penurunan dalam 3 bulan pada perdagangan Jumat (Sabtu WIB). Ini adalah penurunan mingguan yang paling besar dalam dua tahun terakhir. Penurunan ditopang data pekerjaan Amerika Serikat menunjukkan pelonjakan pada Oktober.

Melonjaknya data pekerjaan AS ini memicu the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunganya pada Desember.

Pertumbuhan pekerjaan AS melonjak pada Oktober dan tingkat pengangguran mencapai level terendah dalam 7,5 tahun terakhir di level 5 persen untuk menunjukkan kekuatan ekonomi. Ini juga membuat dolar naik 1,4 persen ke level tertingginya sejak April.

"The Powerhouse Payrolls melaporkan emas babak belur di bawah US$ 1.100 untuk pertama kalinya sejak Agustus," kata Tai Wong, direktur dasar dan logam mulia perdagangan untuk BMO Capital Markets di New York dilansir dari reuters, Sabtu (7/11/2015).

"Emas sekarang turun dalam delapan hari berutur-turut, tapi tetap dalam tekanan, sebagaimana pasar memandang kemuungkinan kenaikan suku bunga the Fed pada Desember," imbuhnya.

Spot emas, yang kuat pada awalnya, turun 1,7 persen menjadi US$ 1.084.90 per ons, terendah sejak 7 Agustus. Penurunan tersebut menyentuh 1,3 persen pada US$ 1,089.21.

Kontrak berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 1,5 persen pada US$ 1,087.70 per ons. Volume kontrak melonjak hampir 49.500 banyak antara di setengah jam yang diikuti laporan pekerjaan, ledakan volume terbesar dalam 30 menit untuk kontrak paling aktif dalam setahun.

Spot emas menuju penurunan 4,6 persen untuk minggu ini, paling tajam sejak Juni 2013 dan mendekati bulan Juli dalam 5,5 tahun.

"Dengan angka seperti ini, Fed hampir berkewajiban untuk menaikkan suku dalam tahun ini," kata analis logam mulia Mistsubishi Jonathan Butler. (Zul/Ahm)*

Wanita Produktif

Wanita Produktif
KATEGORI : ENTREPRENEURSHIP
Published on Wednesday, 29 July 2015 15:28
Oleh : Muhaimin Iqbal
Sebelum Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam wafat, istri-istri beliau bertanya siapa yang akan lebih dahulu menyusul beliau. Beliau menjawab : “Dia yang paling panjang tangannya”, mereka kemudian  saling mengukur tangannya dengan kayu. Ternyata yang menyusul beliau paling dahulu adalah Zainab binti Jahsy – padahal bukan dia ini yang secara fisik paling panjang tangannya. Para istri nabi-pun kemudian menyadari bahwa yang dimaksud nabi adalah yang paling banyak sedekahnya. Kok bisa di antara istri-istri yang diberi nafkah secara adil oleh nabi, salah satunya bisa bersedekah jauh lebih banyak ? inilah cerita tentang wanita produktif yang layak dan bisa ditiru wanita-wanita jaman ini sekalipun.


Bahwasanya diantara istri nabi-pun ada yang bekerja keras – bukan untuk hidup berwewah-mewah – tetapi untuk bisa banyak-banyak bersedekah, inilah yang bisa ditiru banyak wanita sekarang. Apa sebenarnya pekerjaan Zainab hingga dia bisa menjadi istri yang ‘paling panjang – tangannya’ tersebut ?

Saya baru menyadari tingginya penghasilan Zainab sehingga bisa banyak-banyak sedekah setelah beberapa pekan ini berusaha kembali menghadirkan Qirbah ketengah umat. Lantas apa hubungannya ? dalam sejumlah riwayat diceritakan pekerjaan Zainab salah satunya terkait dengan kerajinan kulit, dia bisa menyamak kulit dan membuat/menjahit baju atau peralatan dari kulit.

Prinsip dasar hubungan antara pekerjaan dan penghasilan adalah – bila pekerjaan Anda menghasilkan karya bernilai tinggi – maka umumnya pekerjaan tersebut akan bisa memberikan penghasilan yang tinggi pula. Misalnya Anda menjahit baju yang dijual Rp 60,000/baju , tentu Anda akan memiliki penghasilan yang berbeda dengan designer pakaian yang menjual Rp 6,000,000 per baju-nya.

Produk berbasis kulit dari dahulu hingga sekarang adalah produk-produk yang bernilai tinggi, umumnya bisa digunakan seumur hidup – sehingga orang rela membayarnya dengan harga yang mahal. Maka pilihan Zainab menekuni pekerjaan yang terkait dengan kulit sangat bisa dipahami, bahwa dengan waktu yang tidak banyak-pun bisa memberikan banyak penghasilan – yang dengannya kemudian dia bisa banyak-banyak bersedekah.

Pekerjaan yang terkait dengan penanganan kulit seperti yang dilakukan oleh Zainab tersebut kini terbuka sangat lebar bagi wanita-wanita negeri ini, seiring dengan rencana kita untuk menghadirkan kembali Qirbah ketengah umat. Dan pekerjaan ini bisa dilakukan wanita – bahkan kemungkinan akan lebih baik – karena ketelitian dan kerapiannya, dan berpotensi memberikan penghasilan yang memadai.

Bayangkan Zainab bisa menyamak kulit di jaman itu, pastinya teknologinya sederhana dan bahan-bahan yang dipakai-pun yang mudah didapat saat itu. Kalau saja ada wanita-wanita kita sekarang mau belajar penyamakan kulit secara alami, harusnya lebih mudah untuk bisa dilakukan dengan teknologi dan akses bahan di jaman ini.

Ada margin besar dari kulit sapi segar dari hewan yang baru dipotong sampai dia selesai disamak secara nabati yang harganya visa sama dengan harga seekor anak sapi sendiri.  Siapa yang bisa mengolah dan mengelolanya secara efektif, ini akan menjadi peluang yang menarik.

Kalau toh menyamak kulit meskipun sudah dilakukan Zainab 1400 tahun lalu masih dipandang terlalu berat bagi sebagian wanita jaman ini, bagaimana kalau menjahit kulitnya saja ? Inipun masih bisa memberikan potensi penghasilan tinggi bagi para wanita kini.

Qirbah yang insyaAllah akan kami hadirkan produknya dalam waktu dekat, range produksinya akan terdiri dari kelas C (Clasic), G (Gold) dan P (Platinum atau Premium). Yang klasik adalah yang produksi massal, dijahit dengan mesin – yang ini sudah ada team kami yang siap memproduksinya. Harganya masih dihitung tetapi tidak akan jauh berbeda dengan kalau Anda membeli sepatu atau tas kulit sekarang – di kisaran harga beberapa ratus ribu Rupiah.

Yang versi G dan P adalah produk kerajinan tangan yang bernilai tinggi, nilainya bisa dalam kisaran satu sampai beberapa Dinar. Tentu komponen termahal adalah untuk membeli bahan baku kulit dengan kwalitas terbaiknya, tetapi bagi para perajin yang bisa atau mau belajar untuk menjahit kulit dengan standar kwalitas yang tinggi – maka masih cukup ruang untuk diberikan juga penghasilan yang baik atas ketrampilannya menjahit kulit secara presisi tersebut.

Inilah satu kebaikan yang berbuah kebaikan berikutnya. Awalnya kami hanya ingin menghadirkan Qirbah untuk umat jaman ini, dalam perjalanannya ternyata begitu banyak kesempatan kerja baru terbuka –utamanya untuk para wanita yang ingin lebih produktif seperti yang dilakukan oleh salah satu istri Nabi tersebut di atas.

Industri kulit ini adalah industri yang tidak pernah pudar sepanjang jaman, bahkan Al-Qur’an-pun mengindikasikan penggunaan kulit yang lebih luas dari sekarang – seperti untuk rumah dlsb. Bersamaan dengan manusia semakin maju, semakin makmur – mereka juga makan daging semakin banyak. Ketika manusia makan daging semakin banyak, otomatis produksi kulit juga semakin banyak – maka disinilah peluang yang luas terbuka – terkait dengan ketrampilan yang sekilas nampak kuno tetapi sangat menjanjikan ini. InsyaAllah.

'Rupiah Melemah, Bank dalam Kondisi Koma'

'Rupiah Melemah, Bank dalam Kondisi Koma'
12 Agustus 2015 19:50 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah melemah semakin tajam pada Rabu (12/8) di kisaran Rp 13.800 per dolar AS. Pelemahan rupiah dinilai dampak dari kebijakan pemerintah Cina yang melemahkan mata uang yuan.

Analis pasar uang dari LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo mengatakan, dengan depresiasi rupiah saat ini bank dalam kondisi koma. "Bank sudah lampu merah karena kemampuan bank Rp 13.500 itu dalam kondisi koma itu," ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (12/8).

Lucky menjelaskan, dampak negatif dari pelemahan rupiah cukup besar. Sebab, rupiah telah melampaui batas psikologisnya sebesar Rp 13.500 per dolar AS. Dan itu merupakan sinyal pelemahan rupiah lebih lanjut untuk menuju level Rp 13.850 per dolar AS.

Lucky menilai, kondisi ini harus diantisipiasi khususnya sektor perbankan karera mayoritas dengan pelemahan rupiah membuat dolar mendominasi. "Dengan adanya dominasi ini membuat turunnya likuiditas perbankan karena rupiah jarang diapresiasi dan lebih minim beredar," imbuhnya.

Dengan situasi seperti ini, lanjutnya, dikhawatirkan rasio kredit macet (NPL) semakin tinggi sehingga bahayakan kinerja bank. Sebab, banyak orang yang mengambil kredit tapi tidak punya kemampuan untuk membayar sesuai jatuh tempo.

Menurutnya, dampak pelemahan rupiah terhadap industri perbankan dapat dilihat ketika laporan kuartal berikutnya dimana kinerja kuartal kedua tahun ini tidak cukup baik. Mengingat suku bunga cukup tinggi dan angka inflasi tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Dia memprediksi pelemahan rupiah masih akan terjadi sampai September saat the Fed menaikkan suku bunga. Lucky memperkirakan pelemahan rupiah level tertinggi sampai September akan berada di angka Rp 14.100 per dolar AS.

Lucky berharap peran Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga secara bertahap. Kemudian pemerintah juga diminta menahan laju inflasi. Karena tingginya inflasi akan menurunkan tingkat daya beli masyarakat. "Bank Indonesia harus mendorong dan memberikan stimulus terhadap rupiah itu sendiri," pungkasnya.

Sementara itu, Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto mengatakan, kondisi NPL perbankan tercatat masih 2,5 persen (gross) dan NPL net 1,25 persen. Hal itu menunjukkan bank masih cukup permodalannya. Apalagi dari sisi rasio kecukupan modal (CAR) tercatat 20,5 persen.

Dia membenarkan perbankan mengalami penurunan dari sisi bisnis perkreditan. Pertumbuhan kredit semakin melambat menjadi 10,2 persen, dan terdapat sedikit meningkat NPL. Namun, dia menilai peningkatan NPL wajar. Sebab, di negara manapun kalau pada saat pertumbuhan melambat pasti NPL mengalami peningkatan.

"Karena pembaginya semakin kecil. Sebenarnya kalau dari sisi stabilitasi sistem keuangan kita enggak terlalu worry," kata Erwin kepada media.

Sesuai dengan revisi Rencana Bisnis Bank pada pertengahan 2015, pertumbuhan kredit diproyeksikan di kisaran 11-13 persen dari proyeksi awal 15-17 persen.

Sementara itu, Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan, efek negatif jangka pendek pelemahan rupiah akan memukul pengusaha yang punya pinjaman valas. Dimana pinjaman valuta asingnya tidak di-hedging dan outputnya dipasarkan di dalam negeri.

"Maka, bank-bank harus mencermati debitur-debiturnya yang punya utang valas untuk lebih hati-hati, upayakan pinjamannya di-hedging, dan upayakan di konversi ke rupiah saja," jelasnya melalui pesan singkat kepada Republika.

Dia meminta bank-bank lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit valuta asing. Bank-bank juga harus lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit ke pengusaha yang banyak komponen impornya tapi penjualannya di dalam negeri.

Red: Djibril Muhammad
Rep: Binti Sholikah

China Bikin Geger Dunia, Investor "Lari" ke Emas

Selasa, 11 Agustus 2015
Wahyu Daniel detikFinance
London - Harga emas tiba-tiba naik dari keterpurukannya. Kebijakan Bank Sentral China, yaitu People's Bank of China (POBC) yang sengaja melemahkan mata uang yuan terhadap dolar AS, membuat investor mengalihkan uang ke emas.

Pada hari ini, harga emas naik lebih dari 1%, bersamaan dengan penguatan dolar AS dan turunnya bursa saham Eropa.

Kebijakan China ini membuat bursa saham dan mata uang di regional Asia berguguran. Apalagi, nilai yuan diturunkan hingga hampir 2%, atau penurunan harian tertinggi sejak 1994.

Harga spot emas naik dari awalnya US$ 1.093,25 per ounce, dan sempat menyentuh titik tertinggi dalam 3 pekan ke US$ 1.119 per ounce, sebelum akhirnya berada di US$ 1.108,9 per ounce.

"Emas menjadi menguntungkan di tengah ketakutan yang terjadi karena perang mata uang tersebut," kata Analis dari Macquarie, Matthew Turner, dilansir Reuters, Selasa (11/8/2015).

"Momen terbaik emas tahun ini adalah saat kita melihat apsar forex turun, banyak bank sentral yang memangkas suku bunga dan mengintervensi mata uangnya. Ini membuat emas naik," kata Turner.

Di AS, harga kontrak emas untuk pengiriman Desember naik 0,4% menjadi US$ 1.109 per ounce.

Tapi, para analis tidak berharap pelemahan yuan bakal mendorong kenaikan harga emas dalam jangka menengah dan panjang.
(dnl/hen)

BPJS setelah MUI bersikap

Oleh : Muhaimin Iqbal
Hari-hari ini masyarakat luas dari berbagai kalangan baru meributkan tentang haramnya BPJS setelah MUI berfatwa. Saya sudah membahasnya di situs ini sejak dua tahun lalu antara lain melalui tulisan “Ketika Yang Haram Diwajibkan” (14/11/2013), dan saya perjelas melalui tulisan “Negeri ½ Syariah” setahun kemudian (04/11/2013). Katakanlah tidak semua orang setuju dengan keharaman BPJS ini misalnya, sebenarnya tetap tidak perlu kontroversi kalau pengelola BPJS berorientasi pasar saja. BPJS bahkan bisa belajar dari usaha-usaha lain yang dikelola secara professional.

Ambil  contohnya para pabrikan mobil, mengapa sekarang banyak sekali mengeluarkan mobil berwarna putih ? sampai-sampai ada asosiasi White Car Owner ? Ya karena pasarnya lagi banyak yang suka mobil berwarna putih.

Mengapa beberapa bank asing, juga perusahaan asuransi asing yang masuk Indonesia banyak yang mau berepot-repot membuka unit syariah ? ya karena pasarnya sebagian besar muslim. Maka mereka berusaha memenuhi kebutuhan pasarnya dengan produk yang sesuai.

Nah ironinya adalah perusahaan yang dipakai pemerintah untuk mewajibkan seluruh warga negera ini menggunakannya, malah tidak peka terhadap kebutuhan akan syar’i-nya produk yang dipaksakan dengan kewajiban menurut Undang-Undang ini.

Katakanlah tidak semua orang setuju dengan fatwa MUI-pun, sebagian yang cukup besarnya kan setuju ? mengikuti cara professional pabrikan mobil tersebut saja – sebagian mobil tetap berwarna merah, hitam dan lain sebagainya  – tetapi mereka mengeluarkan banyak produk berwarna putih bukan ?

Maka menggunakan analogi produsen yang berusaha memnuhi kebutuhan konsumen tersebut saja, saya rasa fatwa MUI sudah tidak lagi perlu diperdebatkan apalagi dikontroversikan. Saya sendiri sudah tidak membahasnya secara teknis karena dalam perbagai penjelasan yang disampaikan pengurus MUI – saya sepenuhnya sependapat – dan memang sesuai dengan dua tulisan saya tersebut di atas.

Teman-teman yang minta saya mengkomentari fatwa MUI  tentang haramnya BPJS dengan pola pengelolaan sekarang, dua tulisan saya tersebut di atas saya rasa sudah cukup. Jadi saya tidak menambah panjang diskusinya - just do it !

Yang saya – dan juga jutaan muslim lainnya tunggu sekarang – adalah kepekaan professional para pengelola BPJS untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (yang diwajibkan untuk mengikuti programnya) secara syar’i, agar masyarakat nyaman menggunakan produk-produk mereka dan agar keberkahan mulai menetes di negeri ini. Semoga.

Currency War : Belanda Tidak Lagi Jauh

Oleh: Muhaimin Iqbal

Beberapa tahun lalu saya sering menulis tentang currency war, tetapi saat itu perang mata uang itu masih terasa jauh karena pemain-pemainnya bukan di sekitar kita. Saat itu yang berperang umumnya adalah Dollar Amerika, Yen, Yuan, Euro, Ruble dlsb. yang rata-rata negeri yang jauh dari kita. Hari-hari ini perang ini menjadi semakin dekat karena negeri jiran kita – Singapore – yang selama ini mata uangnya paling kuat, ikut-ikutan membuat kebijakan monetary easing yang menurunkan daya beli uangnya.

Pekan ini Singapore mengumumkan kebijakannya tersebut dengan alasan harga minyak dunia yang terus menurun, ekonomi yang masih cenderung lesu dan daya beli konsumen yang masih sulit di dongkrak. Walhasil negeri itu berusaha mendorong inflasi – menurunkan daya beli uangnya – agar ekonominya dapat terus berputar.

Di hari keputusan tersebut diambil, nilai mata uang Singapore langsung turun seperti dapat kita lihat pada grafik di bawah.

Perkembangan Daya Beli Singapore Dollar Sepekan Terakhir

Singapore adalah salah satu mitra utama kita dalam perdagangan, juga bagian dari negeri ASEAN. Maka keterlibatan Singapore dalam menurunkan daya beli uangnya menyusul negeri-negeri lain yang sudah melakukannya lebih dahulu di awal tahun ini sepeti Canada, Denmark, Uni Eropa dan Jepang – kemungkinan besarnya juga akan merembet ke negeri-negeri tetangganya – tidak terkecuali kita di Indonesia.

Melemahnya kembali Rupiah beberapa hari terakhir setelah sebelumnya sempat menguat, bisa jadi juga dampak dari monetary easing yang dilakukan oleh otoritas moneter Singapore tersebut. Dibawah adalah grafik pelemahan Rupiah beberapa hari pasca pengumuman Singapore tersebut.

Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD Sepekan Terakhir

Lantas apakah adanya currency war tersebut – dideklarasikan ataupun tidak, diakui keberadaannya ataupun tidak – berdampak pada kita sebagai individu ? tentu saja berdampak terutama bagi kalangan pekerja yang berpenghasilan tetap dalam satuan mata uang kertas.

Ketika pendapatan dalam satuan mata uang kertas tetap – kecuali pada saat adanya kenaikan gaji – bila nilai tukar  uang itu terus menurun, daya beli masyarakat pekerja pasti juga terus menurun. Dalam jangka pendek masyarakat pekerja tidak mudah merespon masalah ini karena umumnya kenaikan gajinya berkala tahunan ataupun waktu kenaikan jenjang karir.

Dampak ini berbeda dengan para pedagang benda riil, utamanya pendapatan mereka mengikuti turnover barang dagangannya. Penurunan nilai mata uang kertas dari penjualan barang dagangannya bisa ter-offset oleh naiknya turnover yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang. Para pedagang juga relatif bisa lebih cepat merespon perubahan, misalnya dengan menjual produk lebih banyak, lebih bervariasi, merespon dengan perubahan harga dlsb.

Bila dalam sisi pendapatan posisinya berbeda antara masyarakat pegawai dan masyarakat pedagang, tidak demikian dengan posisi asset-nya. Bila asset berupa tabungan, dana pensiun, asuransi dlsb tersimpan dalam satuan mata uang kertas yang sama – maka keduanya akan sama-sama mengalami penurunan seiring dengan penurunan daya beli mata uang yang bersangkutan.

Dalam situasi inilah seperti kisah Resi Bisma yang takdirnya mati ditangan wanita (Dewi Srikandi) – dalam tulisan saya lima tahun lalu yang saya link-kan tersebut di atas – emas atau Dinar akan keluar sebagai pemenang dari Baratayudha-nya currency war.

Masyarakat yang tidak memahami situasi seperti ini bisa keliru dalam mengambil sikap, misalnya menjual emas/Dinarnya mumpung harga tinggi. Padahal harga tinggi ini justru mengindikasikan daya beli uang kertas yang lagi merosot – oleh Baratayudha currency war yang begitu kompleks. Justru saat seperti inilah safe haven dibutuhkan.

Kita tidak bisa tahu uang kertas apa  yang akan bisa selamat di medan perang Kurusetra ini, tetapi emas atau Dinar – mata uang yang disebutkan namanya di dalam Al-Qur’an – insyaAllah akan tetap bisa menjadi alat tukar (medium of exchange), satuan nilai (unit of account) dan penyimpan nilai (store of value) – mata uang hakiki hingga akhir jaman. InsyaAllah.

INVESTASI EMAS: KOIN DINAR, EMAS LANTAKAN/LM ATAU PERHIASAN?

Ketiga-tiganya tentu memiliki kesamaan karena bahannya memang sama, emas. Kesamaan tersebut terletak pada keunggulan investasi tiga bentuk emas ini yaitu semuanya memiliki nilai nyata (tangible), senilai benda fisiknya (intrinsic) dan dan nilai yang melekat/bawaan pada benda itu (innate). Ketiga keunggulan nilai ini tidak dimiliki oleh investasi bentuk lain seperti saham, surat berharga dan uang kertas.
Default value (nilai asal) dari investasi emas tinggi – kalau tidak ada campur tangan berbagai pihak dengan kepentingannya sendiri-sendiri otomatis nilai emas akan kembali ke nilai yang sesungguhnya – yang memang tinggi.
         Sebaliknya  default value (nilai) uang kertas, saham, surat berharga mendekati nol, karena kalau ada kegagalan dari pihak yang mengeluarkannya untuk menunaikan kewajibannya, uang kertas, saham dan surat berharga menjadi hanya senilai kayu bakar.
         Nah sekarang sama-sama investasi emas, mana yang kita pilih? Koin Emas, Emas Lantakan/LM atau Perhiasan? Disini saya berikan perbandingannya saja yang semoga objektif sehingga pembaca bisa memilih sendiri - Agar keputusan Anda tidak terpengaruh oleh pendapat saya – karena kalau pendapat saya tentu ke Dinar karena inilah yang saya masyarakatkan.

Kelebihan Dinar :
1. Memiliki sifat unit account; mudah dijumlahkan dan dibagi. Kalau kita punya 20 Dinar – hari ini mau kita pakai 1 Dinar (2 jutaan rupiah) maka tinggal dilepas yang 1 Dinar dan di simpan yang 19 Dinar.
2. Sangat liquid untuk diperjual belikan karena kemudahan dibagi dan dijumlahkan di atas.
3. Memiliki nilai da’wah tinggi karena sosialisasi Dinar akan mendorong sosialisasi syariat Islam itu sendiri. Nishab Zakat misalnya ditentukan dengan Dinar atau Dirham - umat akan sulit menghitung zakat dengan benar apabila tidak mengetahui Dinar dan Dirham ini.
4. Nilai Jual kembali tinggi, mengikuti perkembangan harga emas internasional; hanya dengan dikurangkan biaya administrasi dan penjualan sekitar 4% dari harga pasar. Jadi kalau sepanjang 10 tahun tetakhir Dinar mengalami kenaikan 347 %, maka setelah dipotong biaya 4 % tersebut hasil investasi kita masih sekitar 343%.
5. Mudah diperjual belikan sesama pengguna karena tidak ada kendala model dan ukuran.

Kelemahan Dinar :
1. Di Indonesia masih dianggap perhiasan, penjual terkena PPN 10% (Sesuai KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83/KMK.03/2002 bisa diperhitungkan secara netto antara pajak keluaran dan pajak masukan toko emas maka yang harus dibayar ‘toko emas’ penjual Dinar adalah 2%). Namun ini sudah masuk dalam harga jual dan harga beli yang selisihnya 4%.
2. Ongkos cetak masih relatif tinggi yaitu berkisar antara 3% - 5 % dari nilai barang tergantung dari jumlah pesanan

Kelebihan Emas Lantakan/LM :
1. Tidak terkena PPN.
2. Apabila yang kita beli dalam unit 1 kiloan – tidak terkena biaya cetak.
3. Nilai jual kembali tinggi.
4. Untuk disimpan langsung dalam jumlah besar (250 g ke atas) dan digunakan nya dalam jumlah besar cocok karena selisih jual-belinya bisa kurang dari 4%.

Kelemahan Emas Lantakan/LM:
1. Tidak fleksibel; kalau kita simpan LM 100 g, kemudian kita butuhkan 5 gram (2jutaan rupiah) untuk keperluan tunai – tidak mudah untuk dipotong. Artinya harus dijual dahulu yang 100 g, digunakan sebagian tunai – sebagian dibelikan lagi dalam unit yang lebih kecil – maka akan ada kehilangan biaya penjualan/adiminstrasi yang beberapa kali.
2. Kalau yang kita simpan unit kecil seperti unit 1 gram, 5 gram, 10 gram maka biaya cetaknya akan cukup tinggi.
3. Tidak mudah diperjual belikan sesama pengguna karena adanya kendala ukuran. Pengguna yang butuh 100 gram, dia tidak akan tertarik membeli dari pengguna lain yang mempunyai kumpulan 10 gram-an. Pengguna yang akan menjual 100 gram tidak bisa menjual ke dua orang yang masing-masing butuh 50 gram dst.
4. Harga jual per gram nya semakin ringan semakin mahal karena ongkos cetak per gramnya makin mahal sementara harga belinya sama. Sehingga selisih jual dan belinya makin ringan makin banyak, bisa lebih dari 8%.

Kelebihan Emas Perhiasan :
Selain untuk investasi, dapat digunakan untuk keperluan lain yakni dipakai sebagai perhiasan.

Kelemahan Perhiasan :
1. Biaya produksi tinggi
2. Terkena PPN
3. Tidak mudah diperjual belikan sesama pengguna karena kendala model dan ukuran.
4. Selisih harga jual dan beli sangat besar bisa diatas 12%.

Dari perbandingan-perbandingan tersebut, kita bisa memilih sendiri bentuk investasi emas yang mana yang paling tepat untuk kita. Wallahu A'lam.

Diedit dari tulisam Muhaimin Iqbal Sabtu, 22 November 2008 09:02